2013-04-21

KUMPULAN CERPEN


             Pada suatu hari calista pergi kerumah kakaknya yang tidak jauh dari kediamannya tinggal, ia bercerita kepada kakaknya tentang pelajaranya di sekolah, tidak terasa hari sudah pukul 09.00 wib, biasanya calista pulang pukul 08.00 wib karena terlalu asyik mengobrol dengan kakaknya ia pulang larut malam. Calista berpamitan pulang kepada kakaknya, rumah calista dengan rumah kakaknya tidak telalu jauh, hanya beda beberapa gang saja. Sesampai di depan gang rumah kakaknya, calista menunggu ojek atau becak yang lewat di sekitar gang rumah kakaknya, tetapi calista berfikir, “sudah malam begini mana mungkin ada ojek atau becak yang lewat lebih baik aku pulang jalan kaki saja” ujarnya dalam hati. Akhirnya calista pulang jalan kaki dan melewati jalan pentas untuk menuju rumahnya yaitu melalui jalan taman. Calista tidak henti-hentinya berzikir dan bersalawat dalam hati, ia mengulang-ulang bacaan zikir dan salawatnya.
Pada saat calista berada di depan gang rumahnya, calista melihat tampak seorang laki-laki duduk di depan gang rumahnya, laki-laki itu duduk di tempat biasanya para ojek mangkal dan warung buk iyem, akan tetapi warung buk iyem sudah tutup, di gang rumah calista sangat sepi, calista jadi ketakutan dan akhirnya calista berkata: “aku tidak perlu takut, aku yakin bahwa Allah SWT selalu melindungi ku” akhirnya ia memberanikan diri untuk berjalan pulang.
Sesamapi di depan gang, calista melihat dengan jelas laki-laki itu, ia memakai topi, jaket abu-abu, celana jins dan ia manghisap sebatang rokok. Calista trus berjalan dan membaca salawat.
Sesampainya di rumah, ternyata calista sudah ditunggu ibunya di depan rumah. ibunya berkata: “Kenapa pulangnya lama sekali? kmu kan tau akhir-akhir ini di daerah kita kurang aman, ayo cepat masuk ke dalam”
           Ke esokan paginya calista melihat warga kampung berlari-lari menuju taman tempat nya berjalan semalam, calista jdi penasaran sebenarnya ada kejadian apa di taman, kemudian calista mengajak ibunya untuk pergi ke taman. Setelah sampai di taman ternayata ada mayat seorang perempuan yang meninggal semalam di taman sekitar pukul 09.15 wib, ia adalah korban perampokan. Calista meneteskan air mata, karna semalam ia lewat taman ini? ia bingung kenapa ia tidak menjadi korban? kemudian calista melihat pak polisi yang sedang membawa beberapa orang yang di curigai dan di bawa ke kantor polisi.
Akhirnya calista pulang kerumah, kemudian ia menceritakan kejadian tadi malam kepada ibunya,ia pun berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke kantor polisi. Sesampainya di kantor polisi, calista menemui pak polisi, dan menceritakan kejadian yang dialaminya tadi malam, akhirnya pak polisi berkata: “apakah kamu melihat dengan jelas orang yang tadi malam itu?” calista menjawab: “iya saya tau ciri-ciri orang itu.” pak polisi: “hmm baiklah kalau begitu ayo ikut saya” calista: “baik pak?”. Kemudian polisi menunjukan kepada calista beberapa orang-orang yang di curigai. pak polisi: “nah siapakah diantara 9 orang ini yang kamu lihat tadi malam?” kemudian calista melihat satu per satu orang-orang tersebut, kemudian ia melihat orang yang ia lihat tadi malam. calista: “pak-pak.” pak polisi: “ada apa nak?” calista: “orang yang tdi malam itu ada di sini.” kemudian ada suara dari sudut paling belakang dengan no urut 9, orang itu berkata: “saya lah pelaku nya saya sadar saya salah dan saya wajib di tilang da diberi hukuman.” kemudian pak polisi membawa orang itu ke dalam tahanan, dan membebsakan 8 orang tadi, dan pak polisi sangat berterimakasih kepada calista.
Pak polisi: “terimakasih nak, kamu telah membantu kami mencari pelaku perampokan.” calista: “ya sama-sama, pak boleh kah saya bertanya?” pak polisi: “oh ya tentu saja boleh” calista: “mengapa orang itu tidak merampok saya tadi malam padahal kan saya lewt taman itu sekitar pukul 09.00 wib?” pak polisi: “karna ia melihat ada dua orang laki-laki berbadan besar yang berada di smaping mu” subhanallah.
Cerpen Karangan: Tri Ananda Balipa
Facebook: Tri ananda balipa



 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar